Beberapa perajin akik di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menginginkan pertolongan permodalan serta peralatan kerja dari pemerintah supaya usaha mereka dapat bertambah.
" Bila dapat, pemerintah bisa memberi pertolongan dinamo untuk peralatan pengosok. Saat ini peminat usaha ini semakin banyak, " kata Ketua Perkumpulan Perkumpulan Penggemar Batu Kotawaringin Timur, Ahmad Yani di Sampit, Rabu.
Batu akik saat ini mejadi trend di Tanah Air bikin usaha di bagian ini kembali menggeliat. Seperti di Sampit, penjual batu akik serta penggosok batu akik bermunculan, bahkan juga ada yang datang dari Kalimantan Selatan yang berniat mau mencari peruntungan usaha ini di Kotim.
Semakin banyak warga yang menyukai batu akik untuk perhiasan, bikin pesanan penggosokan atau pembuatan batu akik untuk mata cincin, semakin ramai. Cost penggosokan satu batu akik sekitar pada Rp 15. 000 sampai Rp 25. 000 bergantung ukuran, type batu serta tingkat kesusahan.
Bahan batu akik mentahan atau berbentuk bongkahan, di jual pada Rp300. 000 bahkan juga sampai diatas Rp1 juta. Apresiasi orang-orang untuk memakai beragam type batu akik jadi perhiasan, semakin tinggi.
Waktu pameran batu akik sepanjang dua hari pada akhir minggu lantas, rotasi duit diprediksikan diatas Rp200 juta. Batu yang paling diminati yaitu type kecubung ungu asli Kotawaringin Timur yakni di lokasi hulu Sungai Mentaya serta dari Kabupaten Sukamara.
" Menolong perajin batu ini dapat termasuk juga menggerakkan program pemerintah yakni sektor bisnis kecil serta menengah). Tolong dibantu mumpung perajin batu tengah semangat. Pemerintah mesti perduli dengan perajin batu, " ucap Ahmad Yani.
" Moment " seperti pameran cukup menolong perajin serta pelaku bisnis batu akik lantaran transaksi bertambah. Kurun waktu dekat akan di gelar kontes batu akik untuk menyemarakkan serta menumbuhkan kecintaan orang-orang.