Ada salah satu hal menarik dibalik fenomena cincin yang terbuat dari batu akik akhir-akhir ini, yaitu tak ada langkah ataupun ketentuan baku untuk memastikan seberapa mahal harga batu yang terakhir jadi buah bibir di orang-orang itu.
Juga sebagai misal, suatu cincin permata umumnya dinilai dari perhitungan krat serta karat permatanya. Tetapi, tak sekian dengan cincin yang terbuat dari batu akik. Ketiadaan paramater penilaian suatu batu akik bikin harga batu ini bergantung si peminat, sebagian orang menyampaikan harga batu akik masih tetap “gelap”.
Mengakibatkan, dua cincin dengan batu akik yang sama dapat bernilai tidak sama lantaran seluruhnya bergantung persepsi si peminat. Sebagian penjual yang nakal juga kerap memakai ketidaktahuan dari calon konsumen untuk menempatkan harga tinggi.
Hal semacam itu pasti bikin Lapak Panduan penasaran. Karenanya, kami berusaha untuk mencari tahu bagaimana caranya mengetahui serta tahu kwalitas dari batu akik tersebut yang pada akhirnya bakal memengaruhi harga. Kami lalu berkunjung ke workshop batu akik punya Bang Seven di bilangan Jakarta Barat untuk menjawab rasa penasaran kami.
Bang Seven lalu memberi misal batu cincin giok Aceh yang tengah naik daun. Ia menyampaikan bahwa sekalipun ada dua type batu yang sama, bakal ada ketidaksamaan dalam soal kejernihan, urat, dan motif dari dua batu itu, bila dipandang dengan cermat. Aspek lain yang memengaruhi harga batu giok Aceh yaitu ikatannya. Terdapat banyak jenis ikatan, seperti perak atau titanium, serta keduanya mempunyai harga yang tidak sama. Ikatan yang baik bakal bikin cincin makin indah serta bakal berimplikasi segera pada harga cincin itu.