Bersamaan pesatnya perubahan trend batu akik di beberapa daerah di Tanah Air, tak bikin Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah, tutup mata. Kenyataannya, pemerintah setempat telah mempunyai agenda spesial untuk meningkatkan kerajinan batu akik juga sebagai salah satu sisi dari ingintasan kemiskinan serta pengembangan ekonomi kreatif orang-orang di daerah itu.
Pemkot Palu ke depan merencanakan bakal merangkul semua pengrajin serta pedagang untuk dikumpulkan ke suatu tempat yang gagasannya bakal dinamakan pasar sentral batu akik.
Diluar itu, pemerintah akan merangkul semua warga yang dikira belum mempunyai pekerjaan untuk dibukakan lapangan kerja baru juga sebagai pengrajin atau pedagang batu akik serta perlengkapannya.
" Untuk tempat, kami telah siapkan spesial serta itu tempatnya di Pasar Bambaru yang sekarang ini gedungnya tak akan digunakan dengan baik. Maka dari itu, karenanya ada peluang ini, pasar itu bakal kami buat jadi pasar sentral batu akik, " kata Wali Kota Palu Rusdi Mastura di Palu, Selasa (31/3/2015).
Diakuinya, untuk merealisaikan itu pihaknya berbarengan lembaga berkenaan bakal memberi dana spesial. " Untuk anggarannya kami juga telah siapkan. Nanti dana itu diperuntukan untuk keperluan pembelian peralatan serta lain-lainnya, termasuk juga untuk dana merehab gedung pasar itu, " terang Rusdi.
Didalam pasar itu nanti, bukan sekedar terima batu akik asal daerah luar yang ditangani oleh beberapa pengrajin serta diperdagangkan oleh beberapa pedagang.
Tetapi, ke depan bila pasar itu telah betul-betul digunakan, pemerintah bakal meningkatkan batu akik lokal Palu serta biasanya batu akik lokal Sulteng.
" Batu akik di Sulteng, cukup punya potensi untuk di kembangkan. Karenanya karenanya ada pasar itu berbarengan pengrajain serta pedagang bakal meningkatkan itu sampai ke pasar luar. Apa lagi, telah ada komune spesial batu akik terbentuk yang bakal mengikuti mereka, " tambah Rusdi.
Disamping itu, Wakil Wali Kota Palu Andi Mulhanan Tombolotutu memberikan, pemerintah akan tidak main-main sekaitan pengembangan batu akik lokal Palu.
Bahkan juga, lewat wadah komune batu akik yang tergabung dalam Tadulako Gemstone yang sudah terbentuk di daerah itu, pihaknya bakal bekerja bersama.
" Kami bakal utus pengrajin lewat Tadulako Gemstone study banding ke luar daerah. Agar beberapa pengrajin dapat juga tahu, apa-apa saja yang dikerjakan beberapa pengrajin luar, seperti di Halmahera serta Martapura hingga dapat membuahkan produksi batu akik yang memiliki harga jual tinggi, " tuturnya.
Terkecuali studi banding itu, pemerintah akan memberi sarana yang mendukung kerja-kerja beberapa pengrajin, seperti alat pemotong batu, penggosok batu, serta peralatan yang sangatlah mendukung yang lain untuk pengembangan hasil produksi.
" Jadi batu akik lokal kita bukan sekedar di kembangkan juga sebagai permata cincin serta liontin kalung. Tetapi di kembangkan lagi produksinya sampai pengrajin dapat bikin sejenis gelang, giwang, serta yang lain. Termasuk juga juga dapat menghasilkan cendramata daerah yang bahan dasarnya dari batu akik lokal Palu, " terang Andi.
Pemerintah sendiri, bukan sekedar menginginkan pasar itu juga sebagai sentral batu akik. Tetapi juga, pemerintah mengharapkan pasar itu dapat jadikan juga sebagai salah satu maksud wisata baru didalam kota untuk wisatawan dalam serta luar negeri yang bertandang ke Palu.
" Bila telah dipakai, pasti pasar itu akan kami promosikan juga sebagai obyek wisata batu akik supaya tamu-tamu yang datang dapat kita tujukan untuk bertandang, "