Japar, seseorang perajin warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengakui dianya terbantu ekonomi keluarga dari hasil kerajinan batu permata kalimaya.
Pada awal mulanya, dianya bekerja di Jakarta juga sebagai pedagang kaki lima, tetapi saat ini demam batu nyaris berlangsung di seluruhnya daerah di Tanah Air hingga ia menekuni usaha itu.
Sekarang ini, keinginan batu permata kalimaya type black opal, susu serta tea cukup tinggi.
Bahkan juga, mereka beberapa pedagang batu di Pasar Jatinegara, Jakarta berkunjung ke beberapa perajin.
Diluar itu, juga beberapa kolektor domestik ataupun mancanegara, karena kalimaya dari Kabupaten Lebak mempunyai keunggulan dibanding dengan negara Autralia, Afrika serta Amerika Latin.
Kalimaya type black opal mendunia juga mempunyai kilau warna yang lebih hidup, juga warnanya tak menghilang. Di samping itu, struktur permata kalimaya hitam tampak lebih kasar.
Karenanya, harga market kalimaya black opal atau opal hitam cukup mahal serta diburu pencinta batu permata ataupun kolektor domestik serta mancanegara.
Sekarang ini, kata dia, harga permata kalimaya opal hitam beragam serta bergantung warnanya. Tetapi, harga permata kalimaya hitam itu dari mulai Rp300. 000 hingga Rp50 juta.
" Kami buka usaha ini nyaris satu tahun lebih serta dapat menyerap tenaga kerja sampai beberapa puluh orang, " tuturnya.
Tingginya keinginan pasar dunia itu, menurutnya, lantaran mempunyai nilai seni sendiri untuk kelompok mereka.
Begitupun permata Kalimaya mempunyai keunggulan diantaranya berbentuk optik yang sangatlah unik, serta menaklukkan permata sejenis dari Australia, Somalia, serta Brazil. Diluar itu juga lebih tahan pecah pada suhu dingin ataupun panas.
Sekarang ini, warna type batu Kalimaya yang diburu pasar dunia yaitu type opal mulia, opal hitam, opal semi hitam, opal putih, opal hitam kristal serta opal api.