Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh makin kuatir serta memperkirakan rusaknya lingkungan makin kronis di 2015 disebabkan maraknya penambangan batu giok/batu mulia oleh warga.
Direktur Walhi Aceh, Muhammad Nur, katakan perburuan batu giok dengan cara besar-besaran atau melibatkan alat berat oleh pemburu batu, bakal beresiko pada rusaknya alam.
Dia memperkirakan rusaknya rimba di Aceh bakal jadi tambah. Bila pada 2014 rusaknyanya seputar 846. 000 hektare, jadi th. ini dapat meraih sejuta hektar.
Namun Kepala Dinas Kehutan, Husaini Syamaun, malah menyampaikan sepanjang perburuan batu alam tak masuk rimba lindung, itu tak dipermasalahkan.
" Ketua Paduan Pencinta Batu Alam (GaPBA) Nasrul Sufi meyakini pengambilan batu mulia di pegunungan ataupun sungai tak beresiko pada rusaknya lingkungan. Yang utama, kata Nasrul Sufi, asal tak dikerjakan dengan cara besar-besaran.