Salah seseorang perajin besar batu hias serta batu akik Klawing, Bayu “Raja Klawing” meminta pemerintah kabupaten (Pemkab) Purbalingga (Jateng) selekasnya mewujudkan ada pasar batu di Purbalingga. Pasar batu itu nanti di isi semua perajin batu akik di Purbalingga hingga pemasaran batu akik Klawing bisa terpusat di satu tempat.
“Untuk mendongkrak pemasaran memanglah yang paling baik mesti ada pasar batu di mana semua komune batu di Purbalingga berkumpul di pasar itu. Masalah tempat monggo terserah pemda ingin di bangun di mana, ” tutur Bayu, waktu didapati dirumah sekalian bengkel serta showroom batu Klawing yang belokasi di Desa Kembangan Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Selasa (10/2/2015).
Bayu yang berpenampilan khas dengan rambut pirangnya, bahkan juga mengusulkan agar di tempat pasar batu itu dilengkapi sejenis museum batu Klawing. Harapanya kehadiran museum itu bakal lebih menarik perhatian penggemar batu hingga mereka bakal bertandang sekalian jadi konsumen batu akik Klawing.
Bayu sendiri, sekarang ini adalah entrepreneur serta perajin batu Klawing sebagai salah satu rujukan untuk beberapa perajin baru di lokasi Purbalingga. Bahkan juga perajin batu dari Purwokerto serta Banjarnegara tidak tidak sering yang kulakan bahan batu Klawing di bengkelnya.
Diakuinya, awal usahanya berawal dari kesenangan dia menghimpun batu kali walau tidak tahu bakal diapakan batu-batu itu. “Itu mulai sejak th. 2010. Saya baru tahu dari seseorang rekan bila batu yang saya kumpulkan dapat jadi hiasan. Lalu mencari orang yang dapat menggosok-gosok batu jadi mengkilap. Mulai sejak tersebut saya tekuni usaha batu biseki atau batu hias, ” tuturnya.
Wacana pembuatan pasar batu atau sentra penjualan batu akik Klawing disibakkan Bupati Sukento Rido Marhaendrianto, waktu mengukuhkan Paguyuban Penggemar serta Pelestari Batu Akik Klawing, di Pendapa Dipokusumo, awal November lantas.
Menurut Bupati, trend batu akik Klawing butuh di tangkap jadi peluang usaha manfaat tingkatkan kesejahteraan orang-orang. Karenanya butuh di bangun suatu sentra penjualan batu akik Klawing juga sebagai fasilitasi pemkab pada masalah pemasaran beberapa perajin.
Ketua Paguyuban, Cahyono atau lebih di kenal dengan nama Jojo Sindunala juga mensupport ada sentra penjualan di Purbalingga. Hal semacam itu untuk meberikan pasar untuk beberapa perajin batu akik yang saat ini bermunculan dimana-mana. Jumlahnya, lanjut Jojo, melonjak tajam dari awalannya cuma tiga beberapa ratus perajin, saat ini telah meraih beberapa ribu.
“Kami dari paguyuban juga berusaha menangkap peluang pemasaran di tingkat nasional, karenanya ada tawaran pengelola pasar Permai Koja, Jakarta Utara. Telah ada 38 perajin yang siap isi dari 40 kios yang di tawarkan serta gagasannya bakal rilis mulai 18 Februari yang akan datang, ” terang Jojo.
Jojo meneruskan, Jakarta Klawing Centre yang ada di Pasar Permai Blok B Lantai 3, Koja, Jakarta Utara, adalah terobosan pemasaran yang dikerjakan paguyuban. Usaha itu didukung penuh Bupati Sukento serta dinas berkenaan seperti Dinperindagkop serta Bappeda.