Popularitas batu akik saat ini tengah melejit. Laku manis di jual berbentuk batu utuh sampai perhiasan. Di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, seseorang pria berhasil memperoleh untung melalui usaha bongkahan batu akik. Pria bernama Suherlan (37) ini telah menekuni usaha bongkahan batu mulai sejak lama.
“Tahun 2006 saya telah usaha jual batu bongkahan ini. Semua jenis batu ada saya jual. Bahan basic (bongkahan-red) seperti kecubung khas Kalimantan Barat, ” ucap Suherlan pada VIVA. co. id, waktu didapati di pameran batu permata khas Kalimantan Barat dirumah Radang, Kota Pontianak, Kamis, 2 April 2015.
Suherlan menyampaikan, banyak warga yang beli bongkahan yang ia jual. Adapun harga bongkahan batu per kilogramnya dapat meraih Rp200. 000. Umumnya, tutur dia, konsumen semakin banyak memburu bongkahan batu kecubung.
Menurut Suherlan, ia bukan sekedar jual per kg, namun juga 1/2 kg. Harga nya juga relatif cukup terjangkau.
Selanjutnya, Suherlan malas membuka omzet penjualan bongkahan batu mulianya. " Yang pasti bila batu ini senantiasa di cari. Keuntungannya menjanjikan, " kata dia.
Suherlan yang didapati di acara pameran mengakui bongkahan batu sangatlah gampang di jual. Buktinya, telah beberapa orang yang beli bongkahan batu kepunyaannya. " Saya hingga kewalahan, " katanya.
Di stan Suherlan, warga dapat pilih bongkahan batu dengan cara segera. Bongkahan batu yang di jual Suherlan meliputi seluruhnya batu khas Kalimantan Barat.
" Salah satunya sempalai, kecubung ungu, red borneo, biru laut, raflesia, lavender, kecubung kristal, kucubung es, akik panca warna, batu kucubung kinyang, " tuturnya.
Salah seseorang konsumen, Ferry, mengakui telah lama tertarik dengan bongkahan batu. Ia telah mengetahui semua type batu yang beredar mulai sejak th. 1997.
" Untuk menunjukkan asli apa tak itu batu, saya saksikan dari serat batu. Saya sekarang ini koleksi kecubung asal Ketapang. Pokoknya saya koleksi komplit dirumah, ” kata Ferry.
Kata Ferry, ia mengoleksi beragam type batu. “Rata-rata saya koleksi batu cincin ini harga nya Rp5 juta satu buah. Bila dahulu batu ini cuma dibuang demikian saja. Saat ini saja jadi booming,