Beberapa ratus type batu mulia dipajang serta di jual di Pameran serta Lomba Batu Mulia di Mal Sri Ratu Semarang. Type serta harga nya sangatlah bermacam bahkan juga ada batu mulia ajaib yang di jual dengan harga fantastis, Rp 3, 4 miliar.
Batu itu terdapat di tengah-tengah ruang pameran serta dibatasi dengan tali merah supaya tak tersenggol pengunjung. Diluar itu ada pula enam batu bernilai tinggi yang lain di sekitarnya.
Bentuk batu ajaib itu masih tetap berbentuk bongkahan berwarna putih serta sisi tengahnya sedikit terbuka menunjukkan sisi dalamnya yang bercahaya memantulkan sinar bak kristal. Tingginya seputar 80 cm serta mempunyai berat 150 kg.
Yang memiliki batu, Teguh Suprayitno (57) menyampaikan batu itu dibawa oleh adiknya waktu berdinas di Pacitan seputar 16 th. lantas. Waktu itu adiknya yang disebut seseorang anggota TNI tengah survey lapangan serta melalui suatu gua. Waktu tersebut hal ajaib datang hingga batu itu dibawa pulang.
" Adik saya waktu survey lapangan disana, saat pergi batu itu tak ada, namun cocok pulang ada. Selalu dibawa pulang, namun pada awal mulanya masih tetap kasar, " kata Teguh pada detikcom, Sabtu (28/2/2015).
Teguh mengakui ia serta adiknya cuma penikmat batu untuk dipajang, hingga ia tidak paham apa type batu itu sampai pada akhirnya seseorang ahli menyampaikan type batu itu yaitu Chalche Dong Dnuzy.
" Saya hanya penikmat. Bila kata orang 'pintar', tuturnya ini batu bukanlah batu umum. Namun saya tidak paham, saya penikmat, " tandasnya.
Bukan sekedar bongkahan batu ajaib itu saja yang bikin pengunjung pameran berkerumun. Tetapi ada pula batu purba dari Brazil, yakni Amethyst Geode atau Kecubung Brazil. Batu ini sangatlah indah, sisi luar terlihat seperti batu umum, sedang sisi dalamnya berwarna putih serta ungu. Harga nya juga fantastis, Rp 370 juta.
" Ini sesungguhnya souvenir, hadiah dari rekan adik saya waktu ke Brazil. Batu ini bila situasi gelap lalu dalamnya di beri sinar, jadi sisi luarnya seperti berkelip-kelip, " terangnya.
Tujuh batu punya Teguh yang dipajang di Pameran yang di gelar di Mal Sri Ratu Pemuda Semarang itu nyatanya baru beberapa, masih tetap ada 40 batu yang lain yang dipajang di tempat tinggalnya di daerah Jatingaleh serta tak kalah indah.
" Yang dipajang disini rata-rata dari Pacitan, perbatasan Jateng-Jatim, serta yang satu ini dari Brazil, " tegasnya.
Teguh memberikan, karenanya ada pameran itu serta bertepatan dengan boomingnya batu akik, diinginkan batu-batunya dapat membanggakan orang-orang Indonesia lantaran negaranya mempunyai batu-batu yang indah serta bernilai.
" Maksudnya sesungguhnya mengenalkan batu alam yang ada di Pacitan serta perbatasan Jateng-Jatim. Jadi ada batu indah seperti ini agar saudara-saudara kita terasa mempunyai. Bila ada yang ingin beli ya diamini, " pungkas Teguh.