Fauji, 19 th., serta Afrin, 24 th., warga Kelurahan Penatoi Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, terluka kronis disebabkan ledakan mesin gerinda pemotong batu akik, Jumat siang, 27 Maret 2015.
Afrin yang didapati di PKU Muhammadiyah Bima cuma terbaring lemas dengan jari telapak tangan kanannya yang telah diperban. Waktu di tanya, Afrintidak dapat bertemura. “Afrin hari ini mesti melakukan operasi. lantaran patah tulang nadi. Tulang telapak tangan serta jari tengah yang telah hancur, ” tutur Pian, Ipar Afrin.
Tiga tulang telapak tangan kanan Afrin patah. Sesaat Fauzi memperoleh 15 kali jahitan lantaran alami luka robek di paha kiri, selama 10 cm.
Pian menceritakan awalannya Afrin lihat Fauji menggosok-gosok batu akik dengan mesin gerinda di salah satu rumah warga. Tak di ketahui penyebab, tiba- tiba saja mesin itu meledak.
“Suaranya besar, seperti bom. Waktu itu juga mereka dilarikan ke RS untuk memperoleh perawatan. Untungnya mereka masih juga dalam situasi sadar, ” kata Pian.
Waktu didapati di tempat tinggalnya, Fauji yang telah keluar dari RSUD Bima tak dapat memberi info. Saudari Fauji, Fitri, menyampaikan Fauji memanglah hoby menggosok-gosok batu. Tetapi pada siang itu, mendadak saja terdengar nada ledakan besar, yang nyatanya bikin adiknya terluka.
“Untung waktu menggosok-gosok batu itu Fauji menggunakan helm. Kami tak dapat pikirkan bila tak ada helm. Kepala Fauji mungkin saja bakal banyak luka. Saksikan saja kaca helmnya hingga pecah, " katanya sambil menunjukkan Helm yang digunakan pria berbadan kurus itu.