Nilai transaksi penjualan sepanjang pameran batu akik serta batu mulia di Watulunyu, Wates, pada 9-12 April 2015 tempo hari meraih Rp1 miliar. Angka itu diinginkan jadi tanda baik untuk pengembangan potensi batu akik serta batu mulia di Kulonprogo.
Pada awal mulanya, komune penggemar batu Kulonprogo juga sudah mengadakan pameran sama pada 21-22 Februari 2015.
Muhammad Ulinuha, Panitia Pameran Batu Akik serta Batu Mulia, Senin (13/4), menuturkan, seluruhnya peserta pameran yang terbagi dalam 11 perajin batu akik serta batu mulia datang dari lokasi Kulonprogo. Hal semacam itu memanglah disengaja lantaran komune penggemar batu Kulonprogo mau konsentrasi mengangkat potensi lokal.
Karena, menurut Ulin, potensi batu di Kulonprogo sesungguhnya tak kalah dengan daerah lain yang telah lebih dahulu populer, seperti Probolinggo, Pacitan serta Garut. Pameran yang di gelar sepanjang empat hari tempo hari diinginkan efisien juga sebagai arena promosi.
“Kami mengharapkan dapat mengadakan pameran ketiga dengan taraf acara yang semakin besar lagi, ” kata Ulin.
Ulin mengharapkan pemerintah dapat lebih memerhatikan pengembangan potensi batu akik serta batu mulia di Kulonprogo. “Selama ini, aktivitas pameran masih tetap murni dari komune. Semoga yang akan datang dapat bekerja bersama dengan pemerintah, ” katanya.
Salah seseorang perajin batu akik, Saputra menyongsong baik aktivitas itu. Ia mengakui tak mempunyai tujuan spesial waktu turut pameran itu. Tetapi, pendapatannya yang baru pertama kali turut pameran itu termasuk cukuplah memuaskan. “Sehari dapat Rp3 juta hingga Rp5 juta, ” katanya.
Pada awal mulanya, Saputra juga memiliki pendapat, pameran itu bakal bikin potensi batu Kulonprogo lebih di kenal orang-orang. “Batu yang paling laris itu type teratai, ” ucap Saputra.