Kegandrungan pada batu cincin di kelompok staf serta petinggi Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat, bikin Bupati Ojang Sohandi mulai bicara. “Saya risi, ” katanya waktu bicara dihadapan jamaah Maulid Nabi Muhammad di Masjid Agung Subang, Rabu, 21 Januari 2015.
Ojang mengakui risi lantaran kesukaan beberapa staf serta pejabatnya pada batu cincin, terlebih batu akik, sudah menaklukkan seluruhnya agenda prioritas kerja. “Setiap hari yang jadikan tema diskusi senantiasa batu akik, ” tutur Ojang dengan suara jengkel.
Walau sebenarnya garapan kerja yang diutamakan akhirnya masih tetap jauh dari harapan. Umpamanya, permasalahan penambahan mutu pendidikan, kesehatan, serta derajat ekonomi orang-orang yang tengah digenjot lewat program Gerakan Pembangunan Rakyat (Gapura).
“Mengerjakan seluruhnya program gapura tambah lebih utama dari pada mendiskusikan masalah batu akik, ” papar Ojang. Ia mengharapkan kegandrungan PNS serta orang-orang pada batu akik itu tak jadi pemberi tanda jelek buat suatu situasi.
Seseorang PNS tidak menolak sindiran Ojang. “Realitanya memanglah demikian, ” tuturnya. Ia juga mengakui terbawa arusbooming batu akik itu. “Karena nyaris seluruhnya kawan sekantor senantiasa mengulas batu akik, ” tutur staf sisi sosial itu sembari nyengir.
Sekretaris Daerah Subang Abdurakhman mengimbau supaya momentum Maulid Nabi Muhammad ini jadikan penyemangat kebangkitan kemampuan PNS juga sebagai abdi negara serta abdi orang-orang. “Adapun masalah mendiskusikan manfaat batu ali, itu dapat nyerempet-nyerempet pada kemusyrikan